Senin, 26 September 2011

BOROBUDUR 9501


Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga 婆羅浮屠 (Hanyu Pinyin: pó luó fú tú) dalam bahasa Mandarin.

Nama Borobudur

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. [1] Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa sansekerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.[2]

Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak. Penggalian arkeologi yang dilakukan di halaman candi ini menemukan banyak patung seperti ini.

Di masa lalu, beberapa patung Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang dikirimkan kepada Raja Thailand, Chulalongkorn yang mengunjungi Hindia Belanda (kini Indonesia) pada tahun 1896 sebagai hadiah dari pemerintah Hindia Belanda ketika itu.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan. Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala.

Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

SUMBER : WWW.WIKIPEDIA.ORG

SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur

Minggu, 10 Juli 2011

NOSTALGIA

NOSTALGIA

oleh Suwardi Suryaningrat pada 05 Juli 2011 jam 23:13

NOSTALGIA

TAK TAHU dari mana berawal dan apa yang membawamu mengikuti aku

aku tidak pernah menyadari hanya mengikuti arus

tanpa tujuan yang pasti

kudapatkan ketenangan dan tanpa sedikit keraguan

walau kita terpisah,..

walau berbeda status

banyak kau korbankan dana dan waktu

namamu kau pertaruhkan dikeluargamu

sungguh rasa itu begitu damai hingga kini

adanya kebahagiaan

yg aku kira hanya semu

tak ada masalah

tak pernah berseberangan

kita saling tahu

kita saling mengerti

tak ada kemarahan dijiwaku jika aku bersamamu

inikah kebodohanku

karena dirimu tak banyak menuntut

hingga aku tidak tahu hasratmu yang kau pendam dalam

di pengorbanan yang mengharukan

maafkan aku

ini salah dan dosaku

baru aku menyadari setelah sekian tahun berlalu

baru aku mengerti betapa besar cintamu

sebesar cintaku kepada dirimu

seolah tuhan menyatukan kita

seolah tuhan mempertemukan kita

seolah tuhan mendekatkan kita

walau untung tak dapat aku raih

namun aku masih memiliki rasa cinta yang tidak pernah berubah

demikian juga cintamu ternyata juga tak pernah berubah

kesedihanmu kau bungkus rapi

deritamu kau tutupi

baru aku sadar

baru aku mengerti

arti sebuah cinta yang hanya bisa kita rasakan

kesedihan dan deritaku belum seberapa

tak mengharapkan lebih

apapun

dimanapun

tidak banyak menuntut

aku merasakan cinta yang tulus

biarlah seperti ini adanya

tak ingin kuusik

tak ingin mengganggu

karena cinta ini tetap milik kita

semoga kau berbahagia

semoga kau bertahan

semoga kau tidak salah jalan

semoga kau tetap logis

tak ada satupun yang menyamai rasa ini

hanya kepadamu

tidak akan kecewa ataupun menyesali keadaan ini

kusadari telah kutemukan cinta yang sempat hilang

baru kini

tapi cukup bagiku

matipun tak akan sia sia

maafkan aku saudaraku

maafkan kesalahanku,.... akulah yang salah

kita tetap satu dalam cinta kasih abadi

tidak pernah berubah

rasa ini

terima kasih saudaraku

sampai ketemu dikehidupan lain

sampai ketemu dicerita lain

sampai ketemu diwaktu yang lain

sampai ketemu entah dimana

peluk ciumku, hormat dan salamku selalu

syukuri

syukuri

oleh Suwardi Suryaningrat pada 06 Juli 2011 jam 8:01

selamat pagi

saat pagi tiba

bersama alarm

kumatikan

masih kurasakan kehangatan

sambil tertidur kembali terbayang

kembali alarm nyaring berbunyi untuk yang ke dua kali

aku bangun

kusadari mentari telah bersinar

menerobos celah celah rumah

kumatikan lampu

kusadari aku masih untuk hari ini

tidak ada siapapun

tapi semua ada

segelas kopi hangat berjejal dipikiranku

yang biasanya harumnya mengawali

kini ada bersamaan dengan hasrat yang telah menggelora

sama tapi tidak serupa

namun lebih terasa

tak ada siapapun

tapi semua ada

pintuku masih tetap tekunci

enggan aku keluar

lebih menyukai kehangatan

walau semu adanya

tapi damai

tak ada siapapun

tapi semua ada

kopiku masih setengah

hangatnya masih terasa

cukup bagiku dengan hidupku hari ini

pendamping yang setia

entah sampai kapan kesetiaanmu

yang tidak punya tujuan pasti

tak ada siapapun

tapi semua ada

masih sendiri

dikursi belakang garasi

jariku menari

mengungkap dan menghibur diri

walau semu adanya

tapi indah kurasa

tak ada siapapun

tapi semua ada

aku syukuri

keberadaan yang mendampingiku

teringat saudaraku

bukan seayah juga bukan seibu

i love you

tak ada siapapun

tapi semua ada

kutinggalkan malamku yang menghimpit

kusambut pagiku dengan malu malu

kusadari aku harus terus maju

dibelakangku terus berseru

ayoooo maju

tak ada siapapun

tapi semua ada

aku tersenyum

dibelakangku maklum

mereka tidak terhukum

karena masih ada hari esok

masih ada harapan tapi tidak banyak mengharap

untuk mengurangi sedikit beban

tak ada siapapun

tapi semua ada

subhanalloh

tak ada siapapun

tapi semua ada

alhamdulillahirobbialamin

memecah karang

MEMECAH KARANG

oleh Suwardi Suryaningrat pada 06 Juli 2011 jam 9:26

menyesali diri tidak harus berlarut

mencintai juga tidak harus melambung

membenci tidak harus selamanya

memaafkan adalah kuncinya

itu dimasa lalu

sulit memang untuk membuang

sulit memang untuk melupakan

tapi ga akan mungkin kembali

biarlah yang lalu tetap berlalu

rasa itu tetap menyatu

yang ada adalah kini

buat cerita baru

cerita yang kau ingini

karena hari ini kamu masih ada

belum tiada

masih ada kesempatan untuk mengakhiri

akhir yang penuh senyum dihati

tidak semuanya sama dengan yang telah berlalu

jika memang sama tetap berbeda

dalam ruang dan waktu yang berbeda

berbeda untuk saling melengkapi

tak ada yang mengetahui hati ini

rindu mengelora amarah bersorak

sedih menghimpit itu hal biasa

semua mengalaminya

tidak kamu juga tidak aku

siapapun orangnya

hanya level berbeda

pada ukuran masing masing

Tuhan tidak menyukai orang yang melampaui batas

karenanya tuhan tak mungkin memberi beban diluar batas

yakinkan itu

Tuhanmu

Tuhanku

yang tahu hanya aku

yang tahu hanya kamu

i love you

mari nikmati nikmat hari ini

dengan senyum tulus setulus hati

untuk mendapat ridho Illahi

hi hi hi hi hi hi suara nyai

HATTA

HATTA

oleh Suwardi Suryaningrat pada 10 Juli 2011 jam 20:48

tuhan terlalu cepat semua

kau panggil satu satunya yang tersisa

proklamator tercinta

jujur lugu dan bijaksana

mengerti apa yang terlintas dalam jiwa

rakyat INDONESIA,.....

hujan air mata dari pelosok negeri

saat melepoas engkau pergi

berjuta kepala tertunduk haru

terlintas nama seorang sahabat

yang tak lepas dari namamu

terbayang baktimu

terbayang jasamu

terbayang jelas jiwa sederhanamu

bernisan angga

berkafan doa

dari kami yang merindukan orang sepertimu

????

????

oleh Suwardi Suryaningrat pada 10 Juli 2011 jam 21:05

denting piano

kala jemari menari

nada merambat pelan

dikesunyian malam

saat datang rintik hujan

bersama sebuah bayang

yang tak pernah terlupakan

hati kecil berbisik

untuk kembali kepadanya

seribu kata menggoda

seribu sesal didepan mata

seperti menjelma

waktu aku tertawa

kala memberimu dosa

rasa sesal

didalam hati

diam tak mau pergi

haruskah aku lari dari

kenyataan ini

pernah ku mencoba tuk sembunyi

namun senyumu tetap mengikuti

ENTAH

entah

oleh Suwardi Suryaningrat pada 10 Juli 2011 jam 21:17

entah mengapa

aku tak berdaya

waktu kau bisikan

jangan aku kau tinggalkan

tak tahu dimana

ada getar terasa

waktu kau katakan

ku butuh dekat denganmu

seperti biasa

aku diam tak bicara

hanya mampu padangi

bibir tipismu yang menarik

seperti biasa

aku tak sanggup berjanji

hanya mampu katakan

aku cinta kau saat ini

entah esok hari

entah lusa nanti

entah

sungguh mati betinaku

aku tak mampu beri sayang yang cantik

seperti kisah cinta didalam komik

sungguh mati betinaku

buang saja angan angan itu

lalu cepat peluk aku

lanjutkan saja langkah kita

ra salah

ra salah

apa yang terasa